Manusia
yang diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
tentu berbeda dengan makhluk lain. Manusia memiliki ciri-ciri yang tentunya
berbeda dengan hewan. Dari segi biologis, manusia dengan hewan memang banyak
kemiripan namun secara kerakteristik sangatlah berbeda, manusia memiliki sifat
yang tidak dimiliki hewan seperti tanggungjawab, eksistensi, moral, rasa
kebebasan, kepemilikan kata hati, dan menghayati rasa bahagia.
Pemahaman
pendidik terhadap sifat manusia akan mempengaruhi karakteristik manusia. Hal
ini akan menjadi pengarah bagi manusia itu untuk besikap, melaksanakan
komunikasi, menyusun strategi dan lain sebagainya. Pemahaman di perlukan bagi
manusia bukan hanya untuk pengarah namun juga menjadi filter bagi manusia itu.
Di era Perkembangan Teknologi saat ini, filter itu sangat diperlukan. Karena
jelas kecerdasan intelektual saja tidak pernah cukup untuk menjadi seorang
insan yang berbudi luhur. Banyak ditemukannya pengetahuan teknologi yang
berbahaya bagi umat manusia menunjukkan bahwa masih kurangnya pemahaman
mengenai sifat manusia.
1.2
A.
Pengertian
Pendidikan
Pendidikan menurut kamus Bahasa Indonesia Kata
pendidikan berasal dari kata ‘didik’ dan mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran
‘an’, maka kata ini mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan mendidik.
Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan. Pendidikan juga usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta
didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
B. Pseudo-education dalam sehari-hari.
Manusia memiliki sifat hakikat manusia yang akhirnya terbagi-bagi dalam
dimensi-dimensi manusia yaitu :
a. Dimensi Keindividualan
Lysen mengertikan individu
sebagai “orang seorang”, sesuatu yang merupakan kebutuhan yang tidak dapat
dibagi-bagi (in divide). Sedang Langeveld M.J (1995), mengertikan tidak ada individu yang identik dimuka
bumi walaupun berasal dari satu sel. Setiap orang memiliki individualitas. Kecendrungan perbedaan ini sudah
berkembang sejak usia dini. Selanjutnya berkembang bahwa setiap anak memiliki
pilihan, sikap kemampuan, bakat minat yang berbeda. Maka dari itu setiap individu adalah
unik. Setiap manusia memiliki kehendak, perasaan, daya tahan, cita-cita dan
semangat yang berbeda.
Keberadaan tersebut bersifat
potensial perlu ditumbuh kembangkan melalui pendidikan jika tidak ia akan laten dalam pembentukan
kepribadian yang bersifat unik dalam menentukan dirinya sendiri.
b. Dimensi Kesosialan
Manusia disamping sebagai
mahluk individual, dia juga mahluk sosial. Socrates mengatakan manusia adalah
“Zoon Politicon” (Mahluk/hewan yang bermasyarakat). Dimensi kesosialan pada manusia tampak
jelas pada dorongan untuk bergaul manusia tidak dapat hidup seorang diri
(terisolir). Manusia hanya akan menjadi manusia jika berada di antara manusia.
Individualitas manusia terbentuk melalui proses interaksi (pendidikan).
c. Dimensi Kesusilaan
Manusia adalah mahluk susila.
Dritarkara mengatakan manusia susila, yaitu manusia yang memiliki nilai-nilai,
menghayati, dan mewujudkan dalam perbuatan. Nilai-nilai adalah sesuatu yang dijunjung
tinggi oleh manusia, mengandung makna kebaikan, keluhuran kemuliaan dan
dijadikan pedoman hidup. Pendidikan kesusilaan berarti menanamkan kesediaan
memiliki kewajiban disamping
hak.
d. Dimensi Keberagaman
Manusia adalah mahluk
religius. Sejak zaman dahulu nenek moyang manusia meyakini akan adanya kekuatan supranatural
yang menguasai hidup alam semesta ini. Untuk mendekatkan diri dan berkomunikasi
dengan kekuatan tersebut ditempuh dengan ritual agama.
Beragama merupakan kebutuhan
manusia, karena manusia adalah mahluk yang lemah memerlukan tempay bertopang
demi keselamatan hidupnya. Agama sebagai sandaran vertikal manusia. Penanaman sikap dan
kebiasaan beragama dimulai sedini mungkin, yang melaksanakan dikeluarga dan
dilanjutkan melalui pemberian pendidikan agama di sekolah.
2. Manusia; Zoon Politican
dan Homo educable
Manusia sebagai “zoon
politicon ” artinya mahluk yang hidup secara berkelompok, maka manusia akan
merasa penting berorganisasi demi pergaulan maupun memenuhi kebutuhannya. Dan manusia adalah
Homo Educable artinya manusia adalah makhluk yang bisa dididik atau dapat
menerima pendidikan, untuk membangun karakter manusia itu.
3. Outcome
Pendidikan;Insan paripurna
Seorang
manusia yang telah menerima tempaan pendidikan dan telah memahami hakikat
manusia, kemudian mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari – hari maka ia akan
tumbuh menjadi seorang Insan paripurna. Yaitu manusia yang berhasil mencapai
puncak prestasi tertinggi dilihat dari beberapa dimensi.
C. Pendidikan dalam sebuah sistem keilmuan
1.
Pengertian pendidikan, ta'lim,ta'dib dan tarbiyah
Pendidik
dalam perspektif Islam mencakup tiga konsep, yaitu :
a.
Konsep ta’dib : Pendidikan yang mengedepankan aspek afektif, agar dapat membentuk
pribadi manusia beriman dan beramal shaleh.
b.
Konsep ta’lim : proses pendidikan yang mengarah pada aspek kognitif, dengan cara mengembangkan kemampuan, keterampilan peserta
didik,
c. Konsep tarbiyah : proses pengajaran
untuk mengembangkan, menumbuhkan yang mencakup kognitif, afektif, dan psikomotorik.
2.
Pendidikan sebagai
disiplin ilmu pendidikan.
Disiplin ilmu adalah ilmu/pengetahuan yg kita dalami
dan merupakan keahlian utama kita yang sifatnya lebih detail/spesifik bukan
secara umum, artinya disiplin ilmu tersebut manusia memiliki keahlian yang ia kuasai
di salah satu bidang tertentu yang menjadi modal utama bagi seorang individu
untuk memberikan manfaat terhadap lingkungannya.
3.
Tujuan ilmu pendidikan
Dalam pengembangan ilmu pendidikan memiliki dua
tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk pengembangan suatu ilmu, yang
berorientasi pada kebenaran suatu ilmu itu sendiri. Dengan cara ini akan
menghasilkan ilmu teoritis murni yang tidak menghiraukan kegunaannya dalam
praktik. Di samping tujuan tersebut ilmu pendidikan mengembangkan ilmu yang
selanjutnya dapat digunakan dalam praktik pendidikan sehari-hari. Hal yang
demikian ini sering disebut dengan ilmu bersifat praktis. Artinya teori yang
ditemukan harus berorientasi pada praktik, atau dapat dipraktikan.
4.
Ruang lingkup ilmu
pendidikan
Ruang lingkup ilmu pendidikan atau aspek-aspek
yang dikaji dalam ilmu pendidikan meliputi hal-hal berikut :
a. Hakikat Pendidikan,
yaitu sebagai proses memanusiakan manusia.
b. Dasar dan Tujuan
Pendidikan, yaitu terkait dengan landasan religius atau filosofis yang
dijunjung tinggi masyarakat atau bangsa suatu negara, dan harapan-harapan yang
terkait dengan perkembangan potensi, kemampuan, dan kepribadian peserta didik.
c. Perbuatan (tindakan)
mendidik, yaitu seluruh kegiatan, tindakan, perbuatan, perlakuan, dan sikap
yang ditampilkan oleh pendidikan pada saat berinteraksi dengan peserta didik.
Dapat juga diartikan sebagai kegiatan guru dalam mendidik peserta didik, yang
meliputi bimbingan, pengajaran, dan/atau pelatihan.
d. Pendidik, yaitu
seseorang yang melaksanakan perbuatan mendidik, baik orang tua, guru, ustadz,
kyai, ataupun orang dewasa lainnya yang memiliki komitmen untuk mendewasakan
anak.
e. Peserta Didik, yaitu
seorang individu yang belum dewasa, yang sedang berada dalam proses berkembang
ke arah kedewasaan.
f. Materi Pendidikan,
yaitu menyangkut berbagai aspek kehidupan yang disampaikan kepada peserta
didik, agar mereka memiliki pengetahuan, wawasan, dan keterampilan yang berguna
bagi kehidupannya.
g. Metode Pendidikan,
yaitu berbagai cara atau upaya yang digunakan untuk menyampaikan materi kepada
peserta didik.
h.
Evaluasi Pendidikan, yaitu kegiatan
pengumpulan informasi tentang proses atau hasil belajar peserta didik, dalam
rangka pengambilan keputusan.
i.
Fasilitas Pendidikan, yaitu menyangkut
sarana-prasarana yang mendukung terselenggaranya proses pendidikan.
j.
Lingkungan Pendidikan, yaitu tempat (wilayah)
terselenggaranya pendidikan,yang meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Lingkungan pendidikan diartikan juga sebagai keadaan atau suasana
yang dipandang berpengaruh kepada proses atau hasil pendidikan.
Kesimpulan
Manusia
sebagai makhluk yang unik, memiliki perbedaan yang sangat jauh dengan hewan
dalam karakteristik karena manusia dapat merasakan tanggung jawab, eksistensi, moral, kebebasan,
kepemilikan kata hati, dan menghayati rasa bahagia. Manusia juga makhluk yang
bermasyarakat atau makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, mereka akan
berkelompok atau berorganisasi untuk memenuhi kebutuhannya.
Manusia
memiliki 4 dimensi yaitu dimensi keindividualan, yaitu sebagai makhluk yang
unik atau tidak ada yang identik dan memiliki sikap dan pilihan yang dapat
dipertanggungjawabkan sendiri, lalu dimensi kesosialan yaitu adanya dorongan
untuk beragaul, berkumpul dengan orang lain atau sesamanya, dimensi kesusilaan,
yaitu dalam manusia adanya etika (persoalan kebaikan) dan etiket (persoalan
kepantasan dan kesopanan), dan dimensi keberagaman, yaitu adanya suatu
kepercayaaan atas adanya kekuatan supranatural yang menguasai alam semesta ini.
Manusia
adalah makhluk yang homo educable atau makhluk yang bisa dididik agar
berkembang sesuai tatanan yang ada. Di dalam ilmu pendidikan hal-hal yang di
kaji antara lain mengenai hakikat pendidikan, tujuan, perbuatan, pendidik,
peserta didik, materi pendidikan, metode pendidikan, evaluasi pendidikan,
fasilitas pendidikan dan lingkungan yang sangat mempengaruhi perkembangan
peserta didik. Dengan adanya pendidikan, manusia diarahkan untuk menjadi insan
paripurna atau manusia
yang berhasil mencapai puncak prestasi tertinggi dilihat dari beberapa dimensi.
Daftar Pustaka
http://petualangankita.blogspot.com/2011_03_01_archive.html
(Diakses pada 31 Agustus 2012).
PENGERTIAN PENDIDIKAN >> Makalah Tentang
Pendidikan http://belajarpsikologi.com (Diakses pada 31 Agustus 2012).
http://nie07independent.wordpress.com/hakikat-manusia/ (Diakses pada 1 September 2012).
http://cheshuma.wordpress.com/2008/12/22/hello-world/
(Diakses pada 1 September 2012).
http://andyalinskie.blogspot.com/2012/03/pengertian-tadib-talim-dan-tarbiyah.htmlv
(Diakses pada 1 September 2012).
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100826223557AAZXHeq
(Diakses pada 1 September 2012).
http://myauditingaccounting-admin.blogspot.com/2012/05/ruang-lingkup-ilmu-pendidikan.html
(Diakses pada 1 September 2012).
Tirtarahardja,
Umar & S.L. La Sulo. 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
0 komentar:
Posting Komentar